Bagaimana listrik diciptakan

Perjalanan perubahan energi menjadi energi listrik

        Assalamu'alaikum wr wb.

Berjumpa lagi dengan blog puguhok20 yang kali ini akan membahas bagaimana sebuah listrik dapat diciptakan. Mengapa membahas tentang ini??karena masih ada beberapa masyarakat di luar sana yang kurang pemahamannya terhadap listrik, dengan membaca artikel ini diharapkan masyarakat yang membaca bisa bertambah pengetahuannya. Jika pengetahuan masyarakat tentang listrik sedikit luas maka pencegahan terhadap kecelakaan yang disebabkan kelalaian bisa dikurangi.
          Listrik di Indonesia semua sudah diinterkoneksikan oleh pihak PLN, jadi meskipun rumah kita dekat dengan pembangkit maka belum tentu listrik yang masuk ke rumah dari pembangkit tersebut.
Interkoneksi adalah proses menyatukan semua pembangkit baik besar maupun kecil yang ada di Indonesia menjadi satu.
        Langsung saja kita cermati prosesnya. 
Energi listrik dibangkitkan oleh alat yang bernama generator yang berputar, rotor generator dapat berputar karena poros turbin dikopel dengan rotor generator. Turbin di sini berfungsi mengubah energi kinetik dan potensial air menjadi energi mekanik. Apakah listrik sudah muncul??belum...listrik akan muncul ketika rotor generator yang berupa lilitan lilitan tembaga dimasuki arus listrik DC 110 V. Proses ini disebut proses eksitasi, tujuannya adalah untuk membangkitkan medan magnet pada rotor generator. Menurut hukum fisika apabila ada kumparan yang diberi arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Karena ada medan magnet yang berputar di dalam kumparan stator maka akan garis garis medan magnet akan memotong kumparan stator yang akhirnya timbulah GGL (gaya gerak listrik). Tentunya dalam sebuah pembangkitan tidak semudah itu, di dalamnya masih terdapat sistem control yang sangat rumit demi menjaga kinerja pembangkit tetap baik. Setelah listrik dihasilkan selanjut di step up menjadi tegangan yang lebih tinggi agar bisa diparalel dengan jaringan luar. Trafo termasuk peralatan utama dalam proses pembangkitan bersama dengan generator dan turbin. Sedangkan untuk peralatan bantunya ada sistem oil lubrication, pressure oil system, drainage system, water cooling system, air blower system, dll.
       Putaran rotor generator tergantung pada jumlah kutub. Jika kutubnya banyak maka putaran rotor tidak perlu tinggi, namun jika jumlah kutubnya hanya dua maka butuh 3000 rpm untuk menghasilkan 50 Hz. Rotor yang berkutub banyak disebut salient pole(kutub sepatu) dan yang berkutub dua disebut non salient pole ( silinder). Untuk non salient pole hanya bisa digunakan pada PLTU saja dan yang salient pole digunakan pada plta dan yang lainya. Mengapa??karena hanya tenaga uap yang mampu menghasilan putaran hingga lebih 3000 rpm.
       Jumlah daya yang dihasilkan plta tergantung pada debit air, gravitasi, dan head. Plta sangat terpengaruh kinerjanya saat musim kemarau seperti ini bahkan ada yang sampai tidak operasi karena tidak ada air.
     Demikian penjelasan yang dapat disampaikan apabila ada kurang lebihnya mohon maaf sebesar besarnya. Wassalamu'alaikum wr wb.




Komentar