Rangkaian Kontrol Running Jogging
Assalamu'alaikum wr wb
Hai semua..tak bosan-bosan ya kita bertemu lagi hari ini. Pada pertemuan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan pada pertemuan sebelumnya. Sebelumnya kita telah membahas rangkaian DOL dan FOR REV, yang dibahas kali ini adalah rangkaian Running Jogging. Running Jogging itu apa sih??bagaimana cara kerjanya??apa bedanya dengan rangkaian yang lain??..Pasti pertanyaan-pertanyaan itu yang ada di benak kita sekarang ini. Baiklah tanpa panjang lebar ayo kita mulai.
Rangkaian kontrol Running Jogging adalah sebuah rangkaian yang pada dasarnya mirip dengan rangkaian Direct On Line, namun pada Direct On Line motor listrik hanya dapat dioperasikan pada sistem Running saja atau beroperasi secara terus menerus saat tombol ON ditekan. Sedangkan rangkaian rangkaian Running Jogging motor listrik dapat dioperasikan di dua kondisi, yaitu Running (beroperasi terus menerus saat tombol ditekan) dan jogging (motor listrik akan beroperasi ketika tombol ON ditekan dan motor listrik akan berhenti beroperasi ketika tombol ON dilepas). Jogging bisa juga dikatakan sebagai beroperasi sementara, karena ia hanya akan menjalankan motor listrik saat ditekan saja, dan ketika dilepas ia akan OFF secara otomatis. Rangkaian seperti ini sering dijumpai pada industri-industri besar. Pada dunia industri, rangkaian ini biasa dipakai di sistem crane atau sebagainya yang fungsinya memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Umumnya rangkaian yang diterapkan di kontrol crane telah dimodifikasi sedikit, misalnya untuk kondisi Jogging motor listrik akan berputar lebih pelan daripada saat kondisi Running. Fungsi dari modifikasi ini adalah untuk mempermudah operator saat memindahkan barang yang berat atau besar, tidak mungkin suatu benda yang berat dan besar dipindahkan secara cepat karena akan sangat berbahaya, jadi dibutuhkan perpindahan yang agak lambat agar tingkat bahaya berkurang. Selain itu posisi Jogging juga sangat cocok diterapkan untuk pemindahan barang di tempat yang sempit, karena operator akan lebih mudah dalam mengatur pergerakan barang yang dipindahnya. Jadi teman-teman sampai di sini bisa dipahami bahwa perbedaan dari rangkaian Running Jogging dari rangkaian DOL adalah pada jumlah kondisi yang bisa dikendalikan. Rangkaian DOL hanya untuk menjalankan motor listrik di posisi Running saja, tapi Running Jogging bisa mengendalikan motor listrik di dua kondisi, yaitu Running dan Jogging ( sementara).
Sekarang agar lebih mudah dalam memahami penjelasan di atas mari kita simak gambar rangkaian kontrol dan rangkaian daya di bawah ini.
Rangkaian kontrol Running Jogging memang mirip dengan rangkaian DOL, hanya saja dimodifikasi dengan menambah suatu push button yang di dalamnya ada dua kontak yaitu NC dan NO yang berada dalam satu mekanisme. Jadi pada push button ini kedua kontak akan berubah posisinya ketika push button ditekan, yang NO akan menjadi NC dan yang NC akan menjadi NO. Kontak NO pada push button ini berfungsi sebagai kontak START Joggingnya, sedangkan kontak NC berfungsi sebagai pemutus arus yang mengalir menuju coil A1 A2 dari kontak 13 14 kontaktor yang fungsinya sebagai pengunci. Sebenarnya rangkaian Running Jogging tidak hanya terpaku pada satu rangkaian ini saja. Masih banyak macam-macam rangkaian Running Jogging yang bisa kita buat sendiri, yang penting hasil yang didapat adalah motor bisa beroperasi Running Jogging.
Agar lebih jelas lagi kita akan membahas cara kerja rangkaian ini. Rangkaian ini ada dua tombol ON, saat tombol ON Running ditekan maka arus listrik akan menuju coil kontaktor, lalu listrik dari kontaktor akan menuju ke motor sehingga motor listrik berputar dan tak akan berhenti hingga tombol STOP ditekan. Selanjutnya ketika kita menekan tombol ON Jogging, maka kontaktor akan bekerja dan motor listrik akan beroperasi, namun saat tombol dilepas, kontaktor akan melepas kontaknya dan motor listrik berhenti beroperasi. Kenapa demikian?? Karena jika kita lihat pada rangkaian kontrol, arus listrik yang mengalir dari kontak 13 14 kontaktor yang menuju coil A1 A2 telah diputus oleh kontak NC milik push button ON Jogging, jadi saat ON Jogging ditekan maka kontak NC akan menjadi NO,oleh karena itu kontaktor tidak akan bisa mengunci yang akhirnya saat tombol ON Jogging dilepas maka kontaktor juga akan ikut mati secara otomatis.
Untuk membuat rangkaian ini, kita perlu menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Bahan dan alat sama dengan yang digunakan pada praktek-praktek sebelumnya, yaitu.
- Alat
- Obeng plus
- Obeng minus.
- Tang krimping
- Tang potong
- Tang lancip
- Tang kombinasi
- Avo meter
- Bahan
- MCB 3 fasa dan 1 fasa
- Push button NC, NO, dan NC NO
- TOR
- Magnetic Contactor
- Indicator lamp
- kabel NYAF
- Motor listrik
Itulah alat-alat dan bahan yang umumnya digunakan dalam praktek pembuatan rangkaian, mungkin ada beberapa alat dan bahan tak terduga yang nantinya akan dibutuhkan dalam praktek, menyesuaikan saja. Cukup sampai di sini penjelasan yang bisa disampaikan, mohon maaf yang sebesar besarnya karena masih banyak kekurangan dalam penjelasan. Apabila kalian masih bingung dapat langsung bertanya kepada orang yang ahli saja, atau bisa tulis pertanyaan di kolom komentar. Sekian pertemuan kita pada kali ini, terima kasih dan akhir kata,
Wassalamu'alaikum wr wb
#teknik josss teknik tengteng ah!!!
Contoh aplikasi sistem run jogging
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus